Korinus Tok-Poki K-Bunsik Mild

Pagi ini saya nyobain tteokbokki instan buatan korean yang diimpor PT Korinus. Namanya Korinus Tokpoki K-Bunsik. Meskipun buatan Korea, produk kue beras ini sudah dapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kali ini saya nyicip yang varian Mild. 

(sori, bungkus di foto sudah tidak utuh karena lupa mau bikin review jadi keduluan dikoyak)

Untuk tampilan, menarik. Merah, ciri khas makanan pedas (walaupun untuk pedas atau tidaknya, relatif ya). Keterangan lainnya lumayan lengkap, dengan ilustrasi imut. 


Untuk harga, di supermarket kota domisili saya sekarang dijual seharga 35 ribu per bungkus isi 140 gr. Kalau di marketplace oren, sekitar 28.500 per bungkus, belum termasuk ongkos kirim. Untuk isi, simpel, cuma 2 bungkus: kue beras dan bumbunya. Karena agak sepi, saya mengikuti instruksi saran penyajian untuk menambahkan bahan sesuai selera. Kebetulan baru beli telur, jadi saya nambahin telur. Jadi telurnya di luar produk yes..

Saya merebus ttoekpokki ini sesuai instruksi. Awalnya sebelum dimasukkan telur, tampilannya mirip di kemasan (kecuali taburan daun di atasnya), tapi setelah dimasukkan telur, bentuknya jadi agak beda. Mengental dia.a. Hehe

Meskipun tidak semenggiurkan awalnya, tapi setelah dicicip, ya bolehlah. Lebih enak dari tteokbokki instan merk lain yang pernah saya coba (tapi lupa diulas, hehe). Saya menghabiskannya dengan cepat. Kue berasnya lembut dan matang sempurna, sepertinya berkat lubang di bagian tengahnya (jadi kayak pipa). Bumbu cukup enak, meskipun sebenarnya saya mengharapkan rasa pedas yang lebih kuat, mengingat warna merahnya yang sungguh menggiurkan. Tapi ngerti sih, kan mild. Jadi tadi untuk menambah rasa pedas, saya makan dengan nori panggang rasa pedas. Sengaja tidak pakai sambal belacan supaya hawa koreanya tidak hilang, hehe.

Overall, begini pendapat saya terhadap produk ttoekbokki khas korea ini.
Kelebihan:
- rasa bisa ditoleransi lidah Indonesia (meskipun menurut saya kurang pedas, kurang sesuai sama dengan merahnya)
- netto agak banyakan dibanding produk serupa (meski cuma beda dikit sih, paling 5gr an, ini salah satu alasan saya nyoba produk ini, hehe)
- insyaAllah halal
- karena buatan asli korea, jadi cukup membuat rasa penasaran luntur

Kekurangan:
- harganya mayan, maklum produk impor
- dikit, meskipun tadi saya bilang agak banyakan, hihi
- pedasnya tidak segarang warna merahnya

Beli lagi?
Boleh, kalau ada rejeki. 

Demikian review jujur saya mengenai produk tteokpokki asli buatan korea ini. Semoga bermanfaat!

Oronamin C Drink

Mumpung sempat, hari ini saya mau me-review tentang minuman baru yang saya coba. Namanya Oronamin C Drink. Mungkin produk keluaran lama, cuma saya yang kudet hehe, tapi yang jelas ini kali pertama saya baru ngeh ada minuman ini di rak minimarket.

Minuman berkarbonasi ini saya beli seharga sekitar 7500 per botol isi 120ml (harga per Juli 2023). Botolnya kecil dengan tutup yang rada unik. Baru ini sih nyoba tutup model tarik ke atas begini. Cukup praktis dan mudah dibuka. Konsekuensinya, harus habis sekali duduk karena nanti karbonasinya ilang. Tapi karena ukurannya kecil jadi pas lah.

Produk ini mengklaim bisa membantu memelihara kesehatan tubuh dengan memenuhi kebutuhan vitamin C dan vitamin B harian. Vit C sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas dan baik diminum saat sariawan dan gusi berdarah; sementara vit B dapat membantu proses pembentukan energi. 

Untuk tampilan, bisa dilihat di foto yang saya sertakan ya. Ada deskripsi, anjuran minhm, tanggal kadaluarsa, layanan konsumen, komposisi, dan produsen serta label halal (yang baru mirip gunungan wayang itu loh).

Jadi gimana? 
Oke, kalau dari kemasan, praktis sih. Kecil, mudah dibawa. Tutupnya mudah dibuka tapi aman dari tumpah, tapi buat sekali minum. 

Untul rasa, terus terang sepertinya tidak menjadi favorit saya. Tegukan pertama mengingatkan saya pada sirop obat, entah obat apa pastinya, saya tidak bisa menjelaskan. Tapi yang jelas saya merasa pernah minum obat sirop yang rasanya seperti ini. Ada di direktori ingatan, tapi belum ketemu pastinya. Pas saya minta suami untuk mencicip, pendapatnya sama dengan saya: mirip obat, atau mungkin suplemen kesehatan. Wajar sih, di kemasannya sudah ada klaim suplemen kesehatan jadi tidak komplen juga. Buktinya habis diminum hihi. Intinya, dinikmati. Saya belinya dalam keadaan dingin, kayaknya memang lebih baik dikonsumsi dingin. 

Untuk klaim kesehatannya, saya kurang tahu ya. Mungkin benar, tapi mungkin harus diminum ulang supaya terasa efeknya. Masalahnya karena saya kurang suka sama rasanya, jadi kayaknya ndak ngulang deh, hehe. 

So, for recap
Kelebihan:
- ukuran pas untuk minuman suplemen (kurang cocok untuk minuman penghilang dahaga)
- tutup unik, praktis, dan mudah dibuka (sekali pakai)
- harga terjangkau

Kekurangan:
- rasanya kurang (menurut selera saya ya)

Repurchase?
Tidak (no offense)

[Review] Wardah Hydra Rose Petal Infused Toner

Hai halo. Kali ini ini saya mau me-review satu produk yang cukup menarik dan unik keluaran Wardah. Namanya Wardah Hydra Rose Petal Infused Toner. 

Jadi awalnya saya beli produk ini karena pengen nyobain gimana rasanya makai toner yang melembabkan. Maklum selama ini kenal face toner yang sifatnya membersihkan setelah milk cleanser dan meringkas pori saja. Hehe. Begitulah awal mula ketemu produk ini.

Kalau dilihat dari kemasan, menurut saya sangat menarik. Warna kotaknya dominan rose gold. Elegan. Terus ada embos mawar di salah satu sudut kotak..


Untuk kemasan botolnya, bentuknya silinder dengan tutup model ulir warna rose gold reflektif, sementara bagian botolnya transparan (bisa dilihat di gambar pertama, ya). Karena transparan, isi produknya bisa terlihat dari luar. Unik deh, karena ada kelopak bunga mawar di dalamnya. Yah sesuai namanya ya, petal infused toner

Oh ya, kemasan kotaknya cukup informatif dan lengkap. Ada deskripsi produk dengan 2 bahasa (Indonesia dan Inggris), komposisi, cara pakai, produsen dan alamat, BPOM, halal MUI, kode produksi dan kadaluarsa, serta netto nya. Untuk ukuran, setahu saya cuma ada 1 yaitu 100 ml. Cmiiw


Mengenai produknya, yang punya saya warnanya agak butek, terutama setelah airnya makin berkurang. Tapi kalau berdasarkan keterangan di kotak kemasannya sih, insyaAllah normal. Maklumlah, infused water

Mengenai konsistensinya, toner ini kayak air tapi agak terasa kental dikit. Bukan yang kental banget ya, mungkin dari kandungan petal kelopak mawar yang larut jadi bikin agak terasa beda. Tidak seperti air mawar yang biasa saya pakai.

Kalau untuk aroma, mirip aroma rendaman tanaman gitu. Tidak mengganggu tapi bukan favorit saya. 

Produk ini mengklaim "72 hours hydrating". Setelah mencoba memakai toner ini sampai hampir habis, memang rasanya lebih lembab, tapi untik masalah berapa lamanya, saya kurang tahu karena tidak punya alat ukurnya. Tapi lumayan sih untuk menambah layer skincare. Kalau saya makainya setelah toner pembersih (astringent/air mawar) dan sebelum essence dan serum. Sejauh ini tidak meminbulkan bruntusan atau alergi, alhamdulillah..

Mengenai harga, per 2021 waktu saya beli secara online sekitar 100 ribuan, belum termasuk ongkir. 

Apalagi ya? Kayaknya itu dulu untuk sekarang. Nanti kalau ada tambahan saya tambahkan lagi..

Kelebihan:
- insyaAllah halal, keluaran Wardah gitu loh
- harga relatif, ya, tapi lumayan dapat segitu
- unik, bisa liat kelopak bunga di dalam botol estetik
- insyaAllah kandungan aman untuk busui, cmiiw
- tidak menimbulkan alergi dan bruntusan untuk kulit sensitif

Kekurangan:
- ukuran botol besar dan kurang praktis dibawa jalan
- efeknya standar, tidak terlalu spektakuler
- aroma kurang menawan

Beli lagi?
Mungkin lain kali mau coba lagi, tapi untuk sementara setelah ini habis mau coba produk lain dulu.

Demikian review jujur saya mengenai Wardah Hydra Rose Petal Infused Toner ini. Semoga bisa memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman pembaca yang mau coba toner pelembab.

Sampai nanti lagi, insyaAllah. Daaah

[Review] Parasol UV Guard Sunscreen Lotion SPF 30 PA++

Yuhuu..

Sudah setahun lebih tidak update blog ini. InsyaAllah saya akan kembali merutinkan ngisi blog ini. Tapi mungkin tampilan kurang optimal karena nulis sesempatnya pake hp. But better done than nothing. Mudah-mudahan tetap bermanfaat bagi yang baca (aamiin)

Oke langsung saja ya. Kali ini saya mau review tentang salah satu produk yang sudah pernah saya coba. Namanya Parasol UV Guard. Produk yang ini malahan sudah lamaa banget dicoba, tapi belum sempat dituliskan. 


FYI, mungkin ada yang belum tahu. Parasol adalah nama lain dari payung pelindung (bahasa Inggris). Seperti namanya, produk Parasol UV Guard Sunscreen Lotion ini juga berguna seperti payung, yaitu untuk melindungi. Secara spesifik, melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. 

Untuk tampilan, produk Parasol Sunscreen Lotion ini cukup mencolok. Bentuknya tube dengan tutup flip top. Praktis. Warnanya dominan kuning dan biru. Huruf jelas dan kontras. Keterangan cukup jelas, dari deskripsi, komposisi, dan produsen. Made in Indonesia loh. Sip.

Oh ya, dan produk ini insyaAllah juga sudah disertifikasi halal MUI. Ada tandanya di kemasan. Alhamdulillah.


Produk Parasol UV Guard Sunscreen Lotion ini mengklaim dapat memberikan perlindungan UVA dan UVB bagi kulit sekaligus melembabkan (moisturizing), tahan air (water resistant), dan tidak lengket (non-sticky). 

Dengan SPF 30 serta diperkaya vitamin E dan kandungan Aloe vera atau lidah buaya, insyaAllah klaim poin pertama dan kedua benar. Untuk klaim water resistent mungkin benar. Soalnya waktu kena air, aromanya masih ada. Tapi wallahu'alam. Terus untuk klaim non-sticky, lumayan. Mungkin karena konsistensinya lotion jadi lebih mudah terserap oleh kulit. Tapi kalau di saya, agak berminyak jadinya. Tapi memang tidak lengket sih.

Ngomong-ngomong soal aromanya, kalau menurut saya aromanya enak sih. Ini tergantung selera tiap orang ya. Subjektif jadinya.

Terus untuk harga, menurut saya cukup terjangkau. Produk ini ada 2 ukuran (cmiiw), 50 gr dan 100 gr. Kisaran harga yang 100 gr sekitar 100 ribuan, yang 50 gr sekitar 60 ribuan. Untuk pemakaian normal setiap hari bisa tahan 2-3 bulanan (tergantung sering touch up atau tidak), jadi menurut saya cukup mumer.

Nah, mengenai kandungannya nih, yang perlu diperhatikan. Terutama untuk yang sedang hamil dan menyusui. Saya waktu tahu hamil, terpaksa berhenti pakai produk ini karena kalau tidak keliru ada beberapa komposisi yang disinyalir kurang aman untuk perkembangan janin.


Mungkin supaya lebih valid, silakan baca sumber berikut (klik di sini) untuk nambah info tentang kandungan yang perlu dihindari oleh ibu hamil. Intinya, saya waktu hamil berhenti pakai produk ini karena produk ini ada benzophenone-3 yang termasuk oxybenzone. Meskipun ada pro kontra mengenai ini, tapi saya berusaha cari yang aman saja supaya lebih tenang. Maklum tabir surya dipakai setiap hari. 

Kelebihan: 
- harga cukup terjangkau, dapat banyak
- kemasan praktis, mudah dibawa, relatif travel friendly
- klaim sesuai
- aroma oke
- insyaAllah halal

Kekurangan:
- mengandung benzophenone-3

Mau beli lagi?
InsyaAllah mau, tapi dengan catatan tidak sedang hamil dan menyusui. Supaya tenang aja sih.

Begitulah pendapat saya tentang produk Parasol UV Guard Sunscreen Lotion SPF 30 PA++ . Semoga bermanfaat. Bye!

[Review] L'AGIE Raisin Milk Chocolate - Cokelat Susu Isi Kismis

Hai hai. Assalamu'alaikum!


Waduuh, tidak terasa sudah setahun lebih saya tidak posting di blog ini. Padahal banyak produk baru yang saya coba tahun lalu, tapi tidak sempat membagikannya di sini. Maaf ya teman-teman. heuheu..

Untuk menghibur teman-teman semua, saya akan me-review sesuatu yang manis kali ini. Yep, judulnya sudah jelas kan ya, saya akan bicara tentang cokelat! :D Kali ini cokelat yang akan saya review adalah dari L'AGIE varian Raisin Milk Chocolate alias cokelat susu isi kismis. Wiih. Ada yang pernah coba? 


Cokelat Susu Isi Kismis

Chocolate lover, silakan merapat..

[Review] La Tulipe Cosmetiques Smoothing Day Cream with Red Tea

Hai-hai!

Hari ini saya mau cerita tentang satu krim wajah harian yang pernah saya coba, yaitu La Tulipe Cosmetique Smoothing Day Cream with Red Tea. Katanya sih, cocok untuk semua jenis kulit. Apa benar? (btw, tipe kulit saya sensitif).

[Review] La Tulipe Cosmetiques Smoothing Day Cream with Red Tea

[Review] Viva Queen Revitalizing Eye Cream

Hai hai!

Kalau sebelumnya saya ada membahas produk-produk perawatan kulit, dari kulit kepala, kulit wajah, kulit tubuh, sampai kulit bibir; di postingan kali ini saya mau membahas produk khusus untuk perawatan kulit yang terkenal sebagai kedua tertipis dan tersensitif setelah kulit bibir. Yup, kulit di sekitar area mata! Konon kulit di sekitar area mata adalah area yang paling mudah menunjukkan tanda penuaan seperti keriput dan muncul garis halus. Maka, para ahli kecantikan pun berinovasi. Banyak lah produk yang dihasilkan untuk merawat daerah spesial ini, salah satunya yang akan saya ulas kali ini yaitu Revitalizing Eye Cream dari Viva Queen. 

Viva Queen Revitalizing Eye Cream