[Review] Jambret Kripik Jamur
Assalamu'alaikum
Hai! Baru sadar, ternyata sudah lama blog ini tidak diisi. Banyak ide tapi eksekusinya agak lambat. Maaf ya..
Oke, sebagai postingan pembuka di bulan ini, saya mau review salah satu oleh-oleh yang dibawakan oleh Kakak waktu ia berkunjung ke Kota Hujan, pertengahan bulan lalu. Oleh-oleh ini cukup berkesan buat saya. Namanya kripik jamur Jambret. Jambret, hehe. Lucu ya merk-nya..
Berdasarkan pengamatan saya waktu kuliah di Bogor beberapa tahun lalu, keripik jamur memang merupakan salah satu jajanan khas yang mudah ditemukan di sekitaran kampus. Rasanya enak dengan bagian luar renyah dan bagian dalam lembut dan basah. Saya suka.
Kemasan
Kemasan produk ini terlihat cukup kreatif. Ada gambar jambret-nya. Hmm, sesuai dengan nama produknya sih. Tapi kenapa harus diberi nama jambret? Entahlah. Itu cukup misterius, hehe.
Menurut saya, kripik jamur Jambret dikemas dengan rapih dan menarik. Produk dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan yang dimasukkan ke dalam kantong kertas coklat bercetak sebagai pembungkus luarnya. Sangat cocok untuk oleh-oleh.
|
Maaf yaa, gambarnya agak kurang representatif.
Soalnya saya hanya mengangkat kemasan luar (kertas) sementara yang kemasan isi tetap berada di lantai, jadi kelihatan lebih kecil deh.. |
Keterangan label kemasan cukup informatif. Ada info berat bersih, komposisi, tanda kadaluarsa (yang diisi secara manual), keterangan "tanpa bahan pengawet", dan no depkes RI. Cap halal-nya juga ada, tapi bukan keluaran MUI. Meski begitu, kalau lihat dari komposisi sih, insyaallah halal. Sayangnya tidak ada keterangan produsen. Kurang ingat kalau di sisi kiri-kanan kantong kertasnya, soalnya saya lupa memotret sisi samping. Kantongnya sudah dibuang. cmiiw
Tagline produk ini adalah "gurihnya nggak nipu". Pada bagian belakang kemasan tertulis, "nggak gurih uang kembali". Ini menarik. Masalahnya, kalau beneran nggak gurih, kita harus menghubungi ke mana? Sementara keterangan produsen kurang memadai..
Oh ya, satu lagi. Pada kemasan ada tulisan "Di setiap pembelian sebungkus kripik usus monster disedekahkan Rp 100 kepada yang membutuhkan". Jadi bagi yang senang belanja sambil beramal, boleh nih beli produk ini. ;)
Harga
Saya kurang tahu varian ukuran kemasan maupun varian rasa dari produk ini secara detil. Yang jelas untuk kemasan ukuran 65 gr, Kakak saya membelinya seharga 15.500 di salah satu toko oleh-oleh di Bogor. Harga per bulan Agustus 2016.
Pengalaman Mengkonsumsi
Saya tertarik dengan kripik jamur ini pada kesan pertama. Saya kangen makan kripik jamur lagi seperti dulu. Nostalgia bogor, gitu. Hehe.
Kripik jamur Jamret ini seukuran sekali gigit. Kripiknya kelihatan kering. Pas masuk mulut, yah~, emang kering dan agak keras. Heuheu. FYI. Pengeringan memang salah satu cara pengawetan alami (tidak perlu tambahan bahan pengawet lagi), jadi klaim tanpa bahan pengawet cukup bisa dipercaya. Masalahnya, karena saya pernah makan kripik jamur yang renyah di luar tapi lembut dan basah di dalam, jadi agak kecewa juga sih. Rasa gurih tidak terasa saking kerasnya.
Lain-lain
Terkait harga. Menurut saya produk ini tergolong cukup terjangkau sebagai oleh-oleh. Yah, namanya juga oleh-oleh kan, biasanya hanya untuk dicicipi. Harga agak mahal pun akan tetap dibeli karena penasaran. Namun kalau sekadar untuk camilan sehari-hari, menurut saya kripik ini terlalu mahal --mengingat jumlahnya yang sedikit dan rasa yang kurang memuaskan. imho
Overview
Kelebihan
- Kemasan menarik dan rapi, cocok untuk oleh-oleh
- Insyaallah halal
- Tanpa bahan pengawet
- Sekalian beramal
Kekurangan
- Rasa kurang memuaskan
- Harga lumayan
Mau coba lagi?
Untuk oleh-oleh, ya. Untuk camilan sehari-hari, tidak. :)
0 comments:
Komentar DIMODERASI. Tidak cocok untuk spammer.
Dimohon untuk TIDAK meninggalkan link hidup. Silakan tanamkan link dengan memilih opsi name/url.
<3 <3 <3